Transformasi Nilai-Nilai Keluarga di Era Digital

DEPOKPOS  – Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam hampir semua aspek kehidupan, termasuk institusi paling dasar dalam masyarakat: keluarga. Dulu, keluarga adalah tempat utama interaksi tatap muka, pembentukan karakter, dan pewarisan nilai. Namun kini, perangkat digital seperti ponsel pintar, media sosial, dan aplikasi komunikasi turut memengaruhi cara keluarga berinteraksi dan memaknai hubungan antaranggota.

Perubahan Pola Komunikasi

Salah satu perubahan paling nyata adalah dalam pola komunikasi. Orang tua dan anak kini sering berkomunikasi melalui pesan singkat atau video call, meski berada di bawah satu atap. Momen berkumpul di meja makan pun sering terganggu oleh kehadiran gawai. Meski teknologi mempermudah komunikasi jarak jauh, ia juga berisiko mengurangi kedekatan emosional jika digunakan secara tidak bijak.

Contoh beberapa Kasus di Dunia nyata :

Keharmonisan Keluarga yang Terganggu oleh Penyalahgunaan Teknologi

Lokasi: Berbagai daerah di Indonesia

Ringkasan Kasus: Beberapa keluarga mengalami keretakan akibat penggunaan teknologi yang tidak bijak. Misalnya, anggota keluarga yang terjerat judi online, perselingkuhan melalui media sosial, hingga interaksi yang semakin minim antar anggota keluarga. Pola komunikasi yang kurang intensif dan sempit secara interpersonal menyebabkan miskomunikasi dan pergeseran nilai moral, seperti rasa hormat yang mulai luntur di kalangan anak terhadap orang tua.

Sumber: Malang Posco Media

Menggunakan Teknologi untuk Menjaga Keharmonisan Keluarga

Lokasi: Tidak disebutkan

Ringkasan Kasus: Artikel ini menyoroti bagaimana perempuan, khususnya ibu, dapat cerdas dan kreatif dalam membentengi anak dari berbagai pengaruh negatif era digital. Orang tua diharapkan dapat memastikan anak-anak menggunakan teknologi komunikasi dengan bijak, sehingga bermanfaat secara optimal untuk memudahkan berinteraksi dan berbagi informasi. Selain itu, penting pula membatasi waktu pemakaian gadget pada anak dan mengisi harinya dengan aktivitas positif lain seperti olahraga, berkebun, melukis, menulis, berwirausaha, fotografi, dan sebagainya.

Sumber: Kumparan

Adaptasi dan Tantangan Baru

Namun tidak semua dampaknya negatif. Era digital juga membuka peluang bagi keluarga untuk tumbuh dan belajar bersama. Banyak orang tua yang kini aktif belajar teknologi agar bisa mendampingi anak-anaknya. Ada pula praktik-praktik baru yang mendukung nilai kekeluargaan, seperti menonton film bersama di rumah melalui platform streaming, atau membuat konten keluarga yang mendidik di media sosial.

Penutup

Transformasi nilai-nilai keluarga di era digital adalah keniscayaan. Yang terpenting bukanlah menolak perubahan, tetapi bagaimana keluarga mampu menyaring, mengelola, dan menyeimbangkan penggunaan teknologi dengan nilai-nilai dasar yang tetap relevan: kasih sayang, keterbukaan, penghargaan, dan tanggung jawab. Di tengah arus digital yang deras, keluarga tetap bisa menjadi jangkar yang kuat jika nilai-nilainya dijaga dan dibarui sesuai zaman.

Erika Fitriana
Mahasiswa Program Studi Sarjana Akuntansi
Universitas Pamulang

Pos terkait