DEPOKPOS – K-pop muncul sebagai salah satu jenis musik yang paling disukai oleh Gen Z di Indonesia, berada di peringkat kedua atau ketiga dalam jajak pendapat tentang genre musik yang paling populer dengan jumlah penggemar berkisar antara 14-31% tergantung hasil survei.
Salah satu alasan utama mengapa K-pop sangat menarik bagi GenZ adalah kombinasi melodi yang enak didengar, penampilan yang menarik, gerakan tari yang energik, serta konsep dan narasi yang kuat di balik masing-masing grup dan lagu. Selain itu, kemudahan akses melalui platform digital dan media sosial seperti YouTube, TikTok, dan Instagram semakin mempercepat penyebaran serta partisipasi para penggemar.
K-pop lebih dari sekadar hiburan, melainkan sebuah fenomena budaya yang memengaruhi cara hidup GenZ. Kaum muda mendapatkan inspirasi dari gaya berpakaian, riasan, dan sikap yang ditunjukkan oleh idola K-pop, yang sering kali menunjukkan keunikan dan keberanian dalam mengekspresikan diri.
Nilai-nilai seperti dedikasi, persahabatan, dan penerimaan yang sering terdapat dalam lagu-lagu serta wawancara para artis K-pop turut membentuk pola pikir dan cita-cita hidup para penggemar muda. Banyak dari GenZ yang meniru cara berpakaian mereka dan bahkan bermimpi untuk berkarier di dunia kreatif seperti idola-idola mereka.
Komunitas pencinta K-pop, atau yang disebut Kpopers, sangat energik dalam menghasilkan berbagai konten kreatif seperti seni penggemar, meme, tulisan kreatif, serta penggunaan emoji unik yang memperkuat identitas mereka. Platform media sosial berfungsi sebagai tempat berinteraksi dan saling mendukung antar penggemar, yang saling membantu dan mengatur beragam aktivitas, termasuk promosi dan penggalangan dana. Ini membangun rasa kebersamaan dan ikatan emosional yang mendalam di antara para anggota komunitas.
Dampak baik dari K-pop meliputi hiburan, motivasi, dan rasa solidaritas yang bisa mengurangi perasaan kesepian dan stres. Di sisi lain, terdapat juga efek buruk seperti tuntutan untuk memenuhi standar kecantikan dan kesempurnaan yang diajukan oleh industri, serta ketergantungan pada media sosial yang bisa menyebabkan kecemasan dan tekanan. Sangat penting bagi penggemar untuk memastikan keseimbangan dan memilah informasi agar pengalaman menikmati K-pop tetap sehat untuk kesehatan mental.
Meskipun K-pop sangat digemari, musik asli Indonesia tetap memiliki tempat yang kuat di hati GenZ, khususnya genre pop dan dangdut yang masih menjadi pilihan utama dengan persentase yang lebih tinggi. Namun, K-pop menawarkan nuansa berbeda melalui konsep global dan produksi yang sangat terstruktur, yang menambah variasi musik yang dinikmati oleh GenZ. Keduanya saling melengkapi dan mendorong kreatifitas serta daya saing di industri musik Indonesia.
Oleh karena itu, K-pop bukan sekadar tren musik, melainkan juga merupakan kekuatan budaya yang berkontribusi pada pembentukan identitas, cara hidup, dan komunitas GenZ di Indonesia secara signifikan di era digital saat ini.
Amanda Syafira
Mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia, Universitas Pamulang
