BOGORPOS – Global March to Gaza adalah gerakan internasional yang bertujuan untuk menunjukkan solidaritas terhadap rakyat Palestina di jalur Gaza. Aksi konvoi massal ini dilakukan oleh ribuan aktivis lintas benua dari berbagai negara seperti Mesir, Libya, Tunisia, beberapa dari Eropa, Amerika Serikat, Indonesia dan beberapa negara di Afrika Utara. Diperkirakan aksi ini diikuti oleh ribuan peserta dari lebih dari 50 negara.
Gagasan gerakan Global March to Gaza sebenarnya sudah dirancang sejak pasca peristiwa 7 Oktober, kemudian pada bulan Desember, mulai bergerak dengan menginisiasi konvoi perdamaian bertajuk Indonesia Peace Convoy dan berkeliling ke berbagai kota di Indonesia.
Demikian ditegaskan Ustad Bachtiar Nasir (UBN) dalam konferensi pers, Sabtu (14/6/2025), di Depok, Jawa Barat.
“Gerakan ini awalnya direncanakan akan dimulai dari Pakistan, kemudian Malaysia, dan Turki,” jelas UBN .
Namun, menurut UBN, setelah melakukan komunikasi dengan sejumlah pihak, ternyata teman-teman dari Tunisia, Aljazair, Libya, dan Maroko justru yang paling antusias dan solid untuk bergerak bersama.
“Hal ini dimungkinkan karena secara geografis, negara-negara di kawasan tersebut lebih dekat dan akses darat mereka lebih memungkinkan untuk langsung menuju Gaza,” ungkapnya.
“Sementara itu, negara-negara seperti Indonesia, Pakistan, Malaysia, dan Turki membutuhkan armada kapal laut serta dukungan pemerintah untuk mewujudkan aksi kemanusiaan ini,” imbuhnya.
UBN menambahkan, di tingkat ulama, konsolidasi sudah dilakukan. Namun, ia berharap pemerintah dapat memberikan dukungan, baik melalui kapal-kapal militer maupun kapal sipil yang bisa disewa untuk mengangkut bantuan dan relawan.
Ia menyadari bahwa upaya ini tentu tidak mudah, namun sangat diperlukan.
Saat ini, gerakan dari Tunisia, Aljazair, Maroko, dan Libya telah mendapat perhatian dunia dan berkembang lebih cepat dari perkiraannya. Ia menyebut, seandainya persiapan dilakukan sejak 7 Oktober 2026, seharusnya konvoi bisa menembus Gaza melalui Mesir, Yordania, atau Suriah dengan melibatkan kekuatan masyarakat sipil dari berbagai negara.
Indonesia Peace Convoy
UBN mengajak masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi dalam kegiatan Indonesia Peace Convoy sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan Global March to Gaza. Dalam pengumuman yang disampaikan, UBN menginstruksikan agar peserta berkumpul pada pukul 09.00 WIB di depan Kedutaan Amerika Serikat dengan membawa kendaraan masing-masing.
Karena keterbatasan untuk langsung berangkat ke Gaza, UBN menegaskan pentingnya menyalurkan dukungan terlebih dahulu di dalam negeri dengan tetap mematuhi aturan yang berlaku. Kegiatan konvoi ini juga menjadi ajang latihan dan persiapan menuju negara-negara yang akan dilintasi dalam perjalanan ke Gaza.
UBN juga membuka pendaftaran bagi masyarakat Indonesia yang ingin bergabung dan berangkat bersama sebagai bentuk solidaritas dan dukungan kemanusiaan. Ia mengimbau peserta untuk membawa kendaraan, baik motor maupun mobil, dengan atribut kepala sinaan sebagai simbol dukungan.
“Kita akan koordinasi dengan pihak kepolisian lalu lintas dan Dinas Perhubungan untuk kelancaran agenda kemanusiaan ini,” ujar UBN. Ia menutup pengumumannya dengan ucapan terima kasih dan salam, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mendukung gerakan tersebut.
UBN bersyukur atas perkembangan pesat gerakan ini dan berharap Indonesia dapat berperan aktif, memberikan semangat, serta tidak tinggal diam terhadap kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Gaza. Ia menegaskan bahwa dunia tidak boleh diam, Zionis harus dihukum, dan Netanyahu harus dipenjarakan.
“Genosida harus dilawan, dan melalui gerakan masyarakat sipil internasional, seluruh dunia harus bersatu untuk memperjuangkan keadilan di Gaza,” pungkas UBN.