DEPOKPOS – Di era media sosial seperti sekarang, kita seperti hidup dalam sorotan. Ketika scroll sebentar seperti pada di Instagram, dan kita akan disambut oleh pencapaian orang-orang: seperti memiliki mobil, membahagiakan seseorang, atau bahkan melihat seseorang berlibur ke luar negri. Rasanya pencapaian demi pencapaian itu seperti lemparan batu kecil ke dalam danau ketenangan kita rasakan. Muncul pertanyaan di kepala: ‘apakah Aku ini sudah cukup belum?’ atau, ‘Kenapa hidupku biasa aja?’,dan bahkan ‘When yah?’
Tanpa sadar, kita mulai membandingkan kehidupan kita yang penuh proses ini dengan orang lain. Kita lupa bahwa media sosial hanya menampilkan momen-momen terbaik bukan tangisan di balik layar, bukan kegagalan yang tak sempat diunggah, dan bukan rasa lelah yang ditutupi dengan senyuman. Aku pernah merasakan di titik itu. rasanya seperti aku tertinggal jauh. Disaat teman temanku sudah dapat bekerja menghasilkan uang sendiri, mendapatkan pasangan dan sedangkan aku masih mencari sebuah kebahagiaanku sendiri.
Sampai suatu hari, aku duduk di teras rumah. Hanya duduk dan melihat orang-orang lewat, ada anak kecil yang tertawa lepas sambil berlarian mengejar balon. Ada pasangan lansia yang berjalan pelan sambil bergandengan tangan. Dan ada bapak tua yang menjajakan gorengan dengan senyum tulus, meski bajunya sudah pudar dan tubuhnya terlihat lelah.
Saat itu aku sadar, kebahagiaan ternyata tidak selalu datang dari sesuatu yang besar. Kadang ia bersembunyi dalam kesederhanaan. Dalam secangkir teh hangat di pagi hari, dalam pelukan ibu, dalam lagu favorit yang tak sengaja diputar di radio, dan dalam keberanian untuk menerima diri sendiri, apa adanya.
Hidup tidak harus selalu terlihat sempurna. Kita tidak harus punya segalanya untuk merasa cukup. Kadang, cukup itu hadir saat kita berhenti membandingkan dan mulai menghargai apa yang kita punya sekarang. Ambisi dan mimpi itu penting, tentu saja, akan tetapi jangan sampai kita kehilangan arah karena terlalu fokus mengejar validasi. Apa gunanya semua pencapaian kalau hati tetap kosong? Apa artinya kesuksesan kalau setiap hari kita bangun dengan rasa cemas dan tak tenang?
Jadi, kalau hari ini kamu sedang merasa tertinggal, tak mengapa. Semua orang punya waktunya masing-masing. Jalani hidup dengan perlahan, temukan ritmemu sendiri. Fokus pada hal-hal yang membuatmu damai, bukan hanya terlihat ‘wahhh’.
Karena pada akhirnya, hidup bukan tentang siapa yang paling cepat sampai di garis akhir. Tapi siapa yang bisa menikmati perjalanan itu dengan hati yang utuh.
Ingat, kamu tidak harus sempurna. Kamu hanya perlu menjadi dirimu sendiri, dan belajar bahagia setiap harinya.
Teddy Saputra
